Sabtu, 29 Juni 2013

KONSERVASI BAHAN PUSTAKA


KONSERVASI BAHAN PUSTAKA
Oleh : Isna Badawi
NIM :13040112130147 – Kelas C – Semester 2
Program Studi Ilmu Perpustakaan – Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Abstrak
Konservasi bahan pustaka adalah suatu pekerjaan yang dilakukan staff perpustakaan dalam mengusahakan agar bahan pustaka tidak cepat rusak.konservasi bahan pustaka memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi perlindungan, fungsi pengawetan, fungsi pendidikan, fungsi ekonomi, fungsi kesehatan dan fungsi keindahan. Perawatan bahan pustaka dibagi menjadi dua bagian, yaitu tindakan preventif dan tindakan kuratif. Perawatan bahan pustaka dengan tindakan preventif meliputi kegiatan pemeliharaan bahan pustaka yang terbagi menjadi beberapa bagian yaitu membersihkan rak dengan vaccum cleaner, merapikan bahan pustaka dan memberikan bahan pengusir serangga (kapur Barus). Kedua, tindakan kuratif yang dilakukan meliputi kegiatan Fumigasi, penyampulan buku, pembuatan kotak pelindung, alih huruf, alih bahasa dan alih media.

Kata Kunci : konservasi, bahan pustaka, 


A. PENDAHULUAN
           Perpustakaan merupakan tempat dimana terdapat bermacam-macam koleksi baik yang tercetak maupun yang non cetak yang didalam koleksi tersebut mengandung nilai informasi. Sebagai sumber informasi, perpustakaan mempunyai tugas untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan pustaka untuk dapat bermafaat bagi pemustaka secara efektif dan efisien. Dari sini dapat disimpulkan bahwa unsur yang  paling penting dari perpustakaan adalah bahan pustakanya. Seperti yang diungkapkan oleh Widyastuti (2005:1) bahwa koleksi bahan pustaka merupakan bagian unsur terpenting bagi suatu perpustakaan.
Perpustakaan mengemban Perpustakaan mengemban tugas sebagai penyedia bahan pustaka yang harus terus dikembangkan, pengembangan inilah yang berpengaruh terhadap kebutuhan pemustaka yang terus melonjak. Pengembangan bahan pustaka juga berpengaruh terhadap banyaknya bahan pustaka yang dikoleksi, tentunya dari tahun ke tahun koleksi terus berkembang. Supaya bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relative lama, maka perlu diadakan penanganan agar bahan pustaka terhindar dari kerusakan. Dengan diadakannya konservasi bahan pustaka diharapkan bahan pustaka dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.


B. PEMBAHASAN
Koservasi berasal dari kata “conservation” yang diartikan sebagai pelestarian. Yang dimaksud konservasi bahan pustaka dalam hal ini adalah suatu pekerjaan yang dilakukan staff perpustakaan dalam mengusahakan agar bahan pustaka tidak cepat rusak. Selain menyimpan dan mengembangkan koleksi, perpustakaan juga berkewajiban untuk memelihara bahan pustaka yang ada. Apabila bahan pustaka yang ada tidak dirawat maka dampaknya adalah buku rusak, warna tulisan yang sudah mulai buram sehingga para pemustaka enggan untuk datang dan membaca diperpustakaan. Maka dari itu Konservasi bahan pustaka ini perlu dilakukan. Konservasi ini bertujuan untuk :
1.                  Merawat dan mempertahankan  nilai informasi dokumen
2.                  Menyelamatkan fisik dokumen
3.                  Mengatasi kendala kekurangan ruang
4.                  Mempercepat proses temu kembali atau penelusuran serta perolehan informasi
5.                  Menjaga keindahan dan kerapian bahan pustaka
Selain tujuan diatas, konservasi bahan pustaka ini juga memiliki beberapa fungsi yaitu :
1.      Fungsi perlindungan
Merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk melindungi bahan pustaka dari faktor-faktor yang mengakibatkan kerusakan.
2.      Fungsi pengawetan
Merupakan suatu upaya yang dilakukan terhadap bahan pustaka agar bahan pustaka tidak cepat rusak dan dapat dimanfaatkan lebih lama lagi.
3.      Fungsi pendidikan
Mengupayakan memberi pendidikan kepada pembaca, bagaimana memanfaatkan bahan pustaka yang baik dan benar.
4.      Fungsi ekonomi
Dengan pemeliharaan yang baik, maka bahan pustaka akan awet dan akhirnya dapat meminimalisasi biaya pengadaan bahan pustaka.
5.      Fungsi kesehatan
Upaya yang dilakukan untuk menjaga bahan pustaka tetap dalam kondisi bersih sehingga tidak berbau pengap dan tidak menggangu kesehatan pemustaka maupun pustakawan.
6.      Fungsi keindahan
Apabila dilakukan pemeliharaan yang baik diperpustakaan, maka bahan pustaka akan tersusun rapi, enak dipandang dan tidak berserakan sehingga perpustakaan kelihatan indah dan nyaman.

Merawat, memelihara dan melestarikan bahan pustaka bukanlah tugas yang mudah. Sejak zaman dahulu, perpustakaan telah berusaha untuk mencegah dan mengatasi kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh faktor alam, serangga dan manusia. Sebelum bahan pustaka mengalami kerusakan alangkah lebih baiknya apabila dilakukan pencegahan.
Tujuan dari pencegahan ini adalah sebagai berikut :
·         Menghindari kerusakan yang lebih hebat
·         Memperbaiki koleksi yang terkena penyakit
·         Menjaga kelangsungan atau kelestarian fisik bahan pustaka
·         Menghindarkan koleksi yang terkena penyakit
·         Menyadarkan pustakawan atau pegawai bahwa koleksi bahan pustaka rawan rusak
·         Menjaga agar informasi yang terkandung didalam bahan pustaka tetap terjaga
·         Mendidik pemustaka untuk berhati-hati menggunakan buku dan ikut menjaga keselamatannya
·         Bersama-sama dalam menjaga kebersihan lingkungan perpustakaan

Sedangkan usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam pencegahan kerusakan bahan pustaka sebagai berikut :
1.      Mencegah kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh manusia
ü  Diusahaan tidak menyusun buku dirak dengan padat
ü  Cara mengambil buku dirak adalah mendesak kekanan dan kekiri setelah longgar baru ditarik dari rak
ü  Cara memegang buku ditengah punggung buku
ü  Sosialisasikan kepada pemustaka cara penggunaan bahan pustaka
ü  Diadakan pengontrolan yang ketat terhadap pengembalian buku
ü  Berikan sanksi kepada peminjam yang menyebabkan buku rusak
2.      Mencegah kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh tikus
ü  Bersihkanlah sisa-sisa makanan dan kotoran
ü  Gunakan berbagai perangkap tikus dan lem tikus serta racun tikus
ü  Melakukan pemeriksaan pada gedung ruang dan tempat penyimpanan secara teratur
3.      Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh serangga
Beberapa cara nya adalah
ü  Penggunaan gas racun (fumigasi)
ü  Tempatkan kapur barus dibelakang buku rak
ü  Penuangan larutan racun kedalam lubang (cara ini khusus untuk membunuh rayap)

Selain pencegahan, hal yang harus dilakukan agar bahan pustaka tidak cepat rusak adalah perawatan. Perawatan bahan pustaka merupakan usaha yang dilakukan terhadap bahan pustaka untuk melindungi bahan pustaka dari kerusakan dan kehancuran. Usaha-usaha yang dapat dilakukan antara lain :
a.       Pembersihan terhadap noda
Noda yang terdapat pada bahan pustaka selain memberikan kesan kotor juga dapat menimbulkan karat dan zat asam yang dapat menyebabkan tumbuhnya jamur pada bahan pustaka. Pembersihan yang dilakukan tergantung jenis noda atau kotoran dan keadaan bahan pustaka.
b.      Fumigasi
Fumigasi berarti mengasapi atau mengasap. Perpustakaan Nasional RI (1995:75) bahwa fumigasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengasapi bahan pustaka dengan menggunakan uap atau gas peracun membasmi serangga atau jamur yang menyerang bahan pustaka yang ada diperpustakaan.
c.       Menghilangkan keasaman pada kertas
Yang menyebabkan kerta itu cepat lapuk adalah keasaman yang terkandung dikertas tersebut, terutama kalau terkena polusi. Bahan pembuat kertas merupakan bahan organik yang mudah bersenyawa dengan udara luar. Agar pengaruh udara tersebut tidak berlanjut, maka bahan pustaka perlu dilaminasi.
d.      Laminasi
Laminasi merupakan suatu proses pelapisan dua permukaan kertas dengan bahan penguat. Sebelum pekerjaan laminasi dilakukan, hendaknya bahan sudah mengalami perawatan misalnya telah difumigasi, telah dihilangkan nodanya atau telah dihilangkan asam yang terkandung didalamnya. Manuskrip, dokumen, naskah, yang kuno terutama kertas-kertasnya yang sudah lapuk sehingga mudah hancur, dapat diawetkan dengan cara menyemprotkan bahan kimia atau laminasi.
e.       Enkapsulasi
Biasanya kertas yang akan dienkapsulasi adalah lembara naskah kuno, peta, bahan cetakan atau poster yang sudah rapuh, plasti yang digunakan sebagai  bahan pelindung. Enkapsulasi merupakan salah satu cara preservasi kertas dengan menempatkan lembaran bahan kertas diantara dua film plastik polyster untuk menghindari kerusakan fisik karena sering dipegang atau melindungi kertas dari debu dan pollutant.
f.       Konservasi koleksi audio visual
Dalam merawat koleksi audio visual ini harus disesuaikan dengan temperature dengan kelembaban udara sehingga bahan pustaka yang berbentuk audio visual dapat bertahan selama mungkin.

C. PENUTUP
Karena bahan pustaka merupakan unsure yang paling penting diperpustakaan, maka konservasi bahan pustaka ini sangant penting dilakukan. Perawatan bahan pustaka dibagi menjadi dua bagian, yaitu tindakan preventif dan tindakan kuratif. Perawatan bahan pustaka dengan tindakan preventif meliputi kegiatan pemeliharaan bahan pustaka yang terbagi menjadi beberapa bagian yaitu membersihkan rak dengan vaccum cleaner, merapikan bahan pustaka dan memberikan bahan pengusir serangga (kapur Barus). Kedua, tindakan kuratif yang dilakukan meliputi kegiatan Fumigasi, penyampulan buku, pembuatan kotak pelindung, alih huruf, alih bahasa dan alih media.
Alangkah lebih baiknya apabila sebelum bahan pustaka mengalami kerusakan, diadakan upaya pencegahan seperti Mencegah kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh manusia misalnya Sosialisasikan kepada pemustaka cara penggunaan bahan pustaka, Mencegah kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh tikus misalnya Melakukan pemeriksaan pada gedung ruang dan tempat penyimpanan secara teratur, Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh serangga misalnya Tempatkan kapur barus dibelakang buku rak. Dengan dilakukannya perawatan dan juga pencegahan diharapkan bahan pustaka tidak cepat rusak dan dapat dimanfaat lebih lama lagi. 


DAFTAR PUSTAKA

Aprilliani, Alfiah. 2012. “peran pelestarian bahan pustaka dalam preservasi dan konservasi dibadan perpustakaan dan arsip daerah istimewa Yogyakarta”. http// digilib.uin-suka.ac.id/.../BAB%20I,%20V,%20DA... 23 Juni 2013.
http//repository.usu.ac.id/bitstream/.../3/Chapter%20II.pdf‎. Diakses 23 Juni 2013.
http//www.scribd.com/.../PELESTARIAN-BAHAN-PUSTA...‎ Diakses 23 Juni 2013.
http//zharq.blogspot.com/.../pelestarian-bahan-pustaka. Diakses 23 Juni 2013.
Yunus, Ahmad. 2010. “meningkatkan peran pemustaka dalam pelestarian bahan pustaka”.     http/ /penayunus.wordpress.com/.../meningkatkan-peran... -. Diakses 23 Juni 2013.